Sabtu, 20 April 2013

ampuni Hamba


Wahai Allah, dengan wajah tertunduk, hamba memberanikan diri untuk berhadapan denganMu, meski hamba tahu persis, bahwa diri hamba bukan manusia yang pantas untuk berada dihadapMU. Hamba sadar benar akan siapa diri hamba. Manusia yang berlumur dosa. Manusia yang tak tahu malu kepadaMU. Manusia yang selalu saja mengulang ngulang kesalahan dan dosa.
Ya Allah gusti pengeran,  hamba tak tahu lagi kemana hamba harus bersimpuh untuk mengakui semua dosa ini. Pernah hamba berfikir untuk mengungkapkan semua dosa kepada sesama manusia, tapi hamba takut mereka akan menghina dan mengucilkan hamba. Hamba takut mereka malah akan membuka aib hamba kepada manusia lainnya. Maka saat ini, hamba serahkan seluruh jiwa dan raga ini kepadaMU.
Andaikan KAU ingin menghancurkan diri hamba dengan azabMU, rasanya itu sangat pantas hamba terima. Karena hamba pun merasa bahwa diri hamba hanya seonggok daging manusia yang tak henti hentinya mengkhianatiMU. Namun bukankah ENGKAU adalah Tuhan seluruh makhluq yang memiliki kasih sayang lebih luas daripada samudra lautan? Berikanlah setetes kasih sayang itu buat hamba  hingga Engkau mau mendengar seluruh pengakuan hamba kepadaMu. Sebab jika hanya orang orang soleh yang KAU perkenankan utuk berkeluh kesah kepadaMU, lantas kepada siapa lagi hamba yang hina ini akan berkeluh kesah? Jika hanya orang orang mulia saja yang KAU perkenankan doanya, lantas kepada siapa lagi hamba yang nista ini berdoa?
Ya rabb, Engkau telah beri kepercayaan pada hamba, namun hamba khianat. Engkau juga telah memberikan semua kebutuhan hamba, namun hamba durhaka. Padahal berkali kali Engkau telah ingatkan hamba dalam hati agar tak berbuat dosa, tapi lagi lagi hamba ulangi dosa itu. Betapa durjana nya diri hamba ini. Engkau telah sembunyikan aib hamba dan menahan azab setiap hamba berbuat dosa, tapi tak membuat hamba bersyukur, malah seakan semuanya aman aman saja lalu bebas hamba mengulangi dosa lagi.
Betapa menyesal jiwa hamba setiap selesai melakukan dosa. Airmata hamba terus mengalir dalam penyesalan itu. Rasa bersalah dan gelisah terus meresahkan hamba. Namun ketika semua rasa itu berlalu, hamba mengulanginya lagi. Lagi dan lagi. Higga sepertinya dosa hamba sudah melebihi besarnya gunung dan luasnya samudera. Tadinya hamba berfikir, Engkau tak akan sudi mengampuni dosa dosa hamba. Namun ketika ada ‘kekasih’MU menyampaikan pesan dariMU, bahwa Engkau akan mengampuni sebesar apapun dosa manusia. Maka hamba beranikan diri untuk meminta ampun kepadaMU ya rabb.
Ya Allah gusti, hamba mendengar bahwa bisa jadi dosa yang hamba lakukan sekarang akan menuai azab setelah setahun atau dua tahun kedepan. Itu artinya hamba sedang terancam azab atas dosa dosa yang pernah hamba lakukan tempo dulu dan sekarang. Sebab, ia bisa kapan saja datang dan membuat diri hamba terhina dihadapan seluruh manusia. Menderita dan nestapa. Semua orang orang yang mncintai hamba  akan berubah membenci. Yang memuliakan, akan berubah menghina. Yang dekat, akan menjauh, dan terkucillah hamba dalam kesengsaraan.  Hamba takut ya rabb! Seluruh jiwa ini bergetar kala mengingat ancaman azab itu. Rasanya tak sanggup lagi hamba hidup didunia ini. Maka janganlah Engkau menghukum hamba atas dosa dosa hamba yang dahulu dan sekarang.
Wahai Allah, bukankah Engkau telah berfirman bahwa jika hamba taubat dan menyesali semua kebodohan hamba, niscaya Engkau akan mengampuni serta menutup aib aib hamba lalu KAU mengusir azab untuk menjauh dari hamba. Maka saat ini hamba memohon padaMU;
“rabbana ighfirlana dzunuubana, wa kaffir sayyiatina, watawaffana ma’al abroor” ya Allah, ampunilah dosa dosa hamba, dan tutupilah seluruh keburukan hamba, dan matikan hamba bersama orang orang yang baik.
“rabbana, laa tuzig quluubana ba’da idz hadaytana wahablana min ladunka rahmataka” ya Allah, jangan lagi KAU sesatkan hati hamba setelah KAU karuniakan hidayah seperti ini kepada hamba. Dan ikatlah hamba dengan rahmatMU.
Ya Allah, terimalah airmata dan penyesalan hamba sebagai manusia busuk ini. Tenangkan dan damaikanlah hati hamba. Serta kuatkan hamba untuk tidak mengulangi dosa lagi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar