Selasa, 04 Desember 2012

Asa Yang Terburai 4


Asa yang terburai
Bag empat
oleh; Mahfudin Arsyad
                Selesai melaksanakan shalat isya berjama’ah. Aku bersiap untuk melanjutkan perjalananku yang tidak seberapa jauh lagi. Kukenakan jaket kulit hitam dan helm dan mulai menstater motor harleyku.
                Brummm…. Brummmm….”
                Hidup memang begitu, tidak selalu sesuai dengan apa yang dikehendaki manusia, sebab kehendak selalu terwujud dari sesuatu yang berputar dalam otak manusia. Orientasi berfikir seseorang menentukan kehendaknya. Maka, ilmu sangat berperan dalam menentukan kehendak. Sedangkan keilmuan manusia sangat terbatas, apalagi jika dibandingkan dengan ilmu Allah.
Inilah sebabnya, kehendak manusia tidak akan terlaksana jika tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sebab barangkali apa yang dikehendaki oleh manusia, (karena keterbatasan ilmunya itu), jika sampai terkabul hanya akan membuat dirinya menderita.

Asa Yang Terburai 3


Asa yang terburai
Bag 3
oleh: Mahfudin Arsyad


            Perjalanan menuju rumah nenek di Jatibarang, tepatnya daerah Tenajar Lor, sudah makin dekat. Hari mulai gelap. Azan maghrib berkumandang. Kuhentikan motor Harleyku di halaman sebuah masjid yang berada di daerah Widasari Pasar Jatibarang. Kuhampiri toilet masjid untuk menumpang mandi dan ganti baju yang kotor akibat kecebur sawah di pertengahan jalan tadi. Usai shalat maghrib dan membaca beberapa ayat Al-Qur’an, kuambil posisi pojok masjid paling belakang untuk sekedar merebahkan tubuh dan mengistirahatkannya sejenak. Namun mungkin karena saking lelahnya, aku jadi benar-benar tertidur.

Asa Yang Terburai 2


Asa yang terburai
Bagian dua
oleh: Mahfudin Arsyad


                Sebetulnya berat hatiku untuk meninggalkan Ardi dalam keadaan begitu. Namun apa boleh dikata, ini bukan hak-ku untuk mencampuri kehidupan orang lain. Apalagi ada keganjilan yang kurasa pada diri pak RT dan ibu setengah baya itu tentang kehidupan Ardi. Tapi... ah, itu bukan urusanku.
                Kumasukkan kunci Harley-ku pada tempatnya. Namun tiba-tiba, seperti teringat akan sesuatu. Aku diam sejenak. Rasanya aku pernah melihat wajah pak RT itu sebelumnya. Sebentar….! Yap, aku ingat! Ingat sekali. Bahkan teramat jelas.

Asa Yang Terburai 1

Asa Yang Terburai
bag. 1
Oleh ; Mahfudin Arsyad



            Liburan panjang kenaikan nabiyullah Isa al-Masih tanggal 17 Mei 2012 lalu, memberikan kesempatan buatku untuk menikmati kembali Harley Davidson yang telah lama tergeletak di garasi samping rumahku. Bayangkan, dari sejak kubeli tiga tahun yang lalu, baru tiga atau empat kali saja kugunakan. Maklum, kesibukanku mendirikan sekaligus mengasuh beberapa pesantren, sangat menyita waktu. Aku berinisiatif untuk meminta izin kepada istri dan anak-anakku untuk berkunjung ke rumah nenek di daerah Jatibarang, Indramayu.