Tidak perlu banyak uang untuk bisa bersedekah. Tidak
perlu jadi pengurus organisasi juga kalau cuma sekedar untuk menganjurkan orang
lain bersedekah. Cukup tawarkan kepada teman jalan untuk bersedekah tatkala
melihat ada orang yang
meminta sedekah di pinggir jalan. Seperti Sunarti, ketika ia jalan bareng dengan Suparti. Saat di pinggir jalan ada seseorang yang memegang kotak amal, Suparti seakan berkata-kata sendiri, meskipun kata-katanya ditujukan kepada Sunarti temannya.
meminta sedekah di pinggir jalan. Seperti Sunarti, ketika ia jalan bareng dengan Suparti. Saat di pinggir jalan ada seseorang yang memegang kotak amal, Suparti seakan berkata-kata sendiri, meskipun kata-katanya ditujukan kepada Sunarti temannya.
"Duh, sayang aku ndak
pegang uang, kalau saja ada yang mau memberi sedekah buat orang itu, mungkin
dia akan bahagia dan Allah akan senang, kemudian rezekinya akan dilimpah ruahkan.
Apa ada yang mau bersedekah kepadanya ya?"
Hati Sunarti tersentuh
dengan ungkapan kawannya itu. Kemudian ia
merogoh saku dan mengeluarkan beberapa koin recehan dan disodorkan pada orang
pemegang kotak amal tersebut. Suparti tersenyum seraya menggandeng erat
kawannya dan berkata. "Terima kasih ya, kamu
baik banget deh."
Sunarti membalas dengan senyuman ringan.
Beberapa tahun ke depan, Suparti dilamar oleh seorang lelaki tampan yang
sangat kaya raya. Seluruh kerabat dan
keluarga lelaki datang untuk ikut mengusung aneka bawaan lamaran keluarga
lelaki. Betapa terkejutnya suparti saat melihat ada Sunarti kawan lamanya.
"Hei, kamu ada disini?" Tanya Suparti pada kawannya.
"Aku mengantar adik kandungku untuk melamar. Kamu
sendiri, kok ada disini?" Sunarti balik bertanya.
"Aku adalah wanita......" Seperti baru
tersadar, Suparti hentikan bicaranya, dan serempak mereka berdua
terkejut. "Hahhhh???!!!"
Sungguh, betapa janji
Allah itu pasti. Maka pantas jika Dia meninggalkan pesan-Nya pada salah satu
surat Al-Qur’an yang menceritakan secara khusus akan keberkahan orang yang
menganjurkan orang lain untuk memberi makan fakir dan miskin. Dan di surat lainnya menceritakan tentang
derita yang akan menimpa orang yang enggan bersedekah, bahkan melarang orang lain bersedekah. Dan inilah
yang disebut Allah, di dalam ayat
tersebut sebagai pendusta agama.
Adalagi kisah
tentang seorang kaya dari Bani Israil yang sedang duduk makan siang bersama
istrinya. Di atas meja tersedia segala macam hidangan, di antaranya ada ayam
panggang.
Tiba-tiba seorang pengemis datang mengetuk pintu.
Istrinya pun berkata kepada suaminya, “Pak, ada
pengemis di depan rumah. Kasihan sekali. Apakah kita akan bersedekah kepadanya
dgn sepotong ayam panggang?”
Sang suami tiba-tiba membentaknya, “Jangan! Usirlah pengemis itu!”
Dunia pun berputar, hari berganti hari dan bulan menjadi tahun. Si kaya yang tadinya bergelimang kenikmatan, berubah menjadi miskin. Istri
kesayanganya pun telah ditalak. Sang istri telah
kawin lagi dengan seorang laki-laki kaya.
Kemudian terulang lagi peristiwa lama, si istri makan
siang bersama suaminya yang baru, terhidang makanan semeja penuh, di antaranya
tentu saja segelundung ayam panggang.
Tiba-tiba seorang mengetuk pintu dan mengemis
makanan. Sang suami berkata kepada istrinya dengan penuh rahmat, “Ambillah sepiring nasi, jangan lupa sepotong ayam panggang sebagai lauknya, dan
berikanlah kepada pengemis itu.”
Setelah memberikan nasi dan ayam panggang kepada
pengemis, sang istri masuk ke rumah sambil menangis.
Suaminya sangat heran dan bertanya, “Kenapa kamu menangis? Apakah kamu marah karena aku
memberi pengemis itu nasi dan ayam panggang?”
“Tidak,
sama sekali tidak!” jawab istrinya. “Aku
menangis karena ada sesuatu yang sangat ganjil dan ajaib.”
Sang suami jadi penasaran. “Apa gerangan yang ganjil dan ajaib itu? ”
“Apakah kamu
tahu siapa pengemis yang datang di depan pintu tadi? Sesungguhnya ia adalah bekas suamiku.”
Mendengar itu sang suami segera berkata kepada
istrinya, “Apakah kamu tahu siapa aku sebenarnya? Sesungguhnya
aku adalah pengemis yang datang ke rumahmu dulu itu.”
Lalu, masihkah kita diam? Mari kita perbaharui hidup
ini dengan gemar bersedekah dan menganjurkan orang lain untuk bersedekah.
Salam hangat, Bunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar