Ampuni hamba
Wahai Allah, dengan wajah tertunduk, hamba memberanikan diri
untuk berhadapan denganMu, meski hamba tahu persis, bahwa diri hamba bukan
manusia yang pantas untuk berada dihadapMU. Hamba sadar benar akan siapa diri
hamba. Manusia yang berlumur dosa. Manusia yang tak tahu malu kepadaMU. Manusia
yang selalu saja mengulang ngulang kesalahan dan dosa.
Ya Allah gusti pengeran,
hamba tak tahu lagi kemana hamba harus bersimpuh untuk mengakui semua
dosa ini. Pernah hamba berfikir untuk mengungkapkan semua dosa kepada sesama
manusia, tapi hamba takut mereka akan menghina dan mengucilkan hamba. Hamba
takut mereka malah akan membuka aib hamba kepada manusia lainnya. Maka saat
ini, hamba serahkan seluruh jiwa dan raga ini kepadaMU. Andaikan KAU ingin menghancurkan
diri hamba dengan azabMU, rasanya itu sangat pantas hamba terima. Karena hamba
pun merasa bahwa diri hamba hanya seonggok daging manusia yang tak henti
hentinya mengkhianatiMU. Namun bukankah ENGKAU adalah Tuhan seluruh makhluq
yang memiliki kasih sayang lebih luas daripada samudra lautan? Berikanlah
setetes kasih sayang itu buat hamba
hingga Engkau mau mendengar seluruh pengakuan hamba kepadaMu. Sebab jika
hanya orang orang soleh yang KAU perkenankan utuk berkeluh kesah kepadaMU,
lantas kepada siapa lagi hamba yang hina ini akan berkeluh kesah? Jika hanya
orang orang mulia saja yang KAU perkenankan doanya, lantas kepada siapa lagi
hamba yang nista ini berdoa?
Ya rabb, Engkau telah beri kepercayaan pada hamba, namun
hamba khianat. Engkau juga telah memberikan semua kebutuhan hamba, namun hamba
durhaka. Padahal berkali kali Engkau telah ingatkan hamba dalam hati agar tak
berbuat dosa, tapi lagi lagi hamba ulangi dosa itu. Betapa durjana nya diri
hamba ini. Engkau telah sembunyikan aib hamba dan menahan azab setiap hamba
berbuat dosa, tapi tak membuat hamba bersyukur, malah seakan semuanya aman aman
saja lalu bebas hamba mengulangi dosa lagi.
Betapa menyesal jiwa hamba setiap selesai melakukan dosa.
Airmata hamba terus mengalir dalam penyesalan itu. Rasa bersalah dan gelisah
terus meresahkan hamba. Namun ketika semua rasa itu berlalu, hamba
mengulanginya lagi. Lagi dan lagi. Higga sepertinya dosa hamba sudah melebihi
besarnya gunung dan luasnya samudera. Tadinya hamba berfikir, Engkau tak akan
sudi mengampuni dosa dosa hamba. Namun ketika ada ‘kekasih’MU menyampaikan
pesan dariMU, bahwa Engkau akan mengampuni sebesar apapun dosa manusia. Maka
hamba beranikan diri untuk meminta ampun kepadaMU ya rabb.
Ya Allah gusti, hamba mendengar bahwa bisa jadi dosa yang
hamba lakukan sekarang akan menuai azab setelah setahun atau dua tahun kedepan.
Itu artinya hamba sedang terancam azab atas dosa dosa yang pernah hamba lakukan
tempo dulu dan sekarang. Sebab, ia bisa kapan saja datang dan membuat diri
hamba terhina dihadapan seluruh manusia. Menderita dan nestapa. Semua orang
orang yang mncintai hamba akan berubah
membenci. Yang memuliakan, akan berubah menghina. Yang dekat, akan menjauh, dan
terkucillah hamba dalam kesengsaraan.
Hamba takut ya rabb! Seluruh jiwa ini bergetar kala mengingat ancaman
azab itu. Rasanya tak sanggup lagi hamba hidup didunia ini. Maka janganlah
Engkau menghukum hamba atas dosa dosa hamba yang dahulu dan sekarang.
Wahai Allah, bukankah Engkau telah berfirman bahwa jika
hamba taubat dan menyesali semua kebodohan hamba, niscaya Engkau akan
mengampuni serta menutup aib aib hamba lalu KAU mengusir azab untuk menjauh
dari hamba. Maka saat ini hamba memohon padaMU;
“rabbana ighfirlana dzunuubana, wa kaffir sayyiatina,
watawaffana ma’al abroor” ya Allah, ampunilah dosa dosa hamba, dan tutupilah
seluruh keburukan hamba, dan matikan hamba bersama orang orang yang baik.
“rabbana, laa tuzig quluubana ba’da idz hadaytana wahablana
min ladunka rahmataka” ya Allah, jangan lagi KAU sesatkan hati hamba setelah
KAU karuniakan hidayah seperti ini kepada hamba. Dan ikatlah hamba dengan
rahmatMU.
Ya Allah, terimalah airmata dan penyesalan hamba sebagai
manusia busuk ini. Tenangkan dan damaikanlah hati hamba. Serta kuatkan hamba
untuk tidak mengulangi dosa lagi. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar