Penyesalan seorang kiyai
Mas emha ainun nadjib atau yang biasa kita
kenal dengan cak nun, pernah bercerita tentang seorang kiyai yang ahli ibadah.
Dimana ibadahnya membuat gentar hampir seluruh malaikat. Kedekatannya dengan
Allah sudah melebihi takaran manusia pada umumnya, bahkan banyak malaikat sudah
menobatkan kiyai itu sebagai penghuni syurga kelas paling elit. Suatu ketika
kiyai tersebut dipinta untuk memimpin tahlil dikampung sebelah. Ketika beliau
memberikan tausiyah, seluruh jemaah menangis takut akan neraka dan tertawa bergembira
akan syurga. Do’a yang beliau panjatkan membuat bulu kuduk merinding. Terkesan
begitu anggunnya kiyai dalam memahami agama.
Selesai tahlil, seperti biasanya, beliau diajak makan berjamaah dirumah sohibul bait. Makan enak. Daging, gulai kambing serta tidak ketinggalan semur jengkol yang sedang ngetren pada masa itu. Selesai makan, pak kiyai pamit pulang. Ditengah jalan, ujung lidahnya menemukan sisa daging yang masih terselip disela giginya. Sulit sekali dikeluarkan hanya dengan menggunakan lidahnya. Beliau berhenti sejenak didepan halaman rumah seseorang yang terdapat pepohonan. Pak kiyai mengulurkan tangannya sedikit untuk memetik sebatang ranting kecil yang kemudian dijadikannya sebagai selilit alias dongkrak untuk mencungkil sisa daging yang terselip diantara sela giginya. Setelah sekian lama beliau berupaya, akhirnya berhasil juga sisa daging itu dikeluarkan.
Selesai tahlil, seperti biasanya, beliau diajak makan berjamaah dirumah sohibul bait. Makan enak. Daging, gulai kambing serta tidak ketinggalan semur jengkol yang sedang ngetren pada masa itu. Selesai makan, pak kiyai pamit pulang. Ditengah jalan, ujung lidahnya menemukan sisa daging yang masih terselip disela giginya. Sulit sekali dikeluarkan hanya dengan menggunakan lidahnya. Beliau berhenti sejenak didepan halaman rumah seseorang yang terdapat pepohonan. Pak kiyai mengulurkan tangannya sedikit untuk memetik sebatang ranting kecil yang kemudian dijadikannya sebagai selilit alias dongkrak untuk mencungkil sisa daging yang terselip diantara sela giginya. Setelah sekian lama beliau berupaya, akhirnya berhasil juga sisa daging itu dikeluarkan.
Kullu nafsin dzaaikatul maut. Setiap manusia
pasti akan mati. Begitu pula pak kiyai yang ahli syurga itu. Setelah menderita
sakit selama tiga hari, akhirnya beliau meninggal dunia. Seluruh malaikat yang
terkagum kagum akan ibadah pak kiyai semasa hidupnya, mengiringi keberangkatan
ruhnya hingga langit ketujuh. Harum mewangi jiwanya memenuhi jagat raya ini.
Namun ketika seluruh malaikat siap mengantarkannya kedalam syurga, malaikat
ridwan sebagai penjaga pintu syurga menghalau pak kiyai yang bermaksud masuk
kedalamnya. Karuan saja hal ini membuat pak kiyai terkejut bukan main.
“apa salahku sehingga engkau melarangku untuk
masuk kedalam syurga wahai malaikat ridwan?”
“mungkin engkau lupa wahai kiyai yang
terhormat. Apakah engkau pernah memimpin tahlil?”
“benar, tapi apakah tahlil itu bidah dan salah
sehingga aku tidak bisa masuk kesyurga karena tahlil?”
“bukan, bukan tahlil yang membuat engkau terhalang
masuk syurga. Justru tahlil itulah yang membuatku malu untuk menghentikanmu
masuk kedalam syurga ini. Setelah tahlil, apa yang kau makan?”
“aku makan daging. Tapi itu daging kambing
kok, bukan daging babi? Emang mulai kapan makan daging kambing ndak boleh masuk
syurga?”
“bukan daging kambingnya yang membuatmu
terhalang masuk syurga. Tapi apakah ketika kau makan daging kambing itu tidak
ada sisa daging yang nyelip diantara sela gigimu? Kalau ada dengan apa engkau
mengeluarkannya? Dengan selilit? Darimana kau peroleh selilit itu?”
“astagfirullahaladzim......” pak kiyai
langsung menangis menyesali perbuatannya yang telah memetik ranting pohon orang
tanpa izin untuk digunakannya sebagai selilit giginya. “benar wahai malaikat
ridwan, aku telah memetik ranting orang tanpa izin.....”
“hemmm, engkau tidak akan bisa masuk kedalam
syurga ini selama orang yang punya pohon itu mengikhlaskan sedikit rantingnya
yang kau curi. Atau amal kebaikanmu akan diambil oleh orang yang kau curi itu.”
Subhanallah, seluruh amal ibadah yang
dilakukan seseorang, tidak menjadi jaminan dirinya bisa masuk kedalam syurga
bila masih ada hak orang lain yang belum dikembalikan olehnya. Pahala yang
banyak itu akan terkikis habis buat mengganti hak orang lain yang dicuri. Berapa
banyak orang yang meminjam sesuatu kepada temannya, namun sebelum ia sempat
mengembalikan, ternyata temannya tersebut sudah pergi entah kemana. Lalu ia
kehilangan cara untuk bisa mengembalikan yang bukan haknya. Atau malah
seseorang dengan sengaja meminjam sesuatu kemudian pergi tanpa pesan. Dan
senang karena dirinya pasti akan selamat dari orang yang akan menagih
kepadanya.
Lupakah kita, bahwa Allah adalah Tuhan yang
maha menatap. Tuhan yang maha adil dan tidak pernah tidur? Allah tidak akan
membiarkan hambaNYA terzalimi. IA pasti akan menolong setiap hambaNYA yang
dizalimi.
Ada orang yang meminjam uang ke bank dengan
jaminan paspor temannya. Lalu setelah ia peroleh uang dari bank, kemudian kabur
dan tidak perduli dengan nasib temannya itu. Ada juga orang yang menipu temannya
bahwa keluarganya sedang sakit sehingga ia dipercaya untuk meminjam uang kepada
temannya . Juga setelah ia peroleh uang pinjaman, kabur dan tidak sedikitpun
punya niatan untuk membayar. Ada orang yang berdagang. Ia terima dagangan itu
dengan tanpa modal namun yang ia setorkan tidak sesuai dengan jumlah dagangan
yang dititipkan, ia merasa telah menang dengan menipu orang lain.dapat modal
sepuluh barang, namun yang disetorkan hanya lima. Dikira Allah tidur, padahal
tidak setiap sen-pun yang luput dari pengawasan Allah. Allah menganggapnya itu
adalah hutang, yang tidak akan bisa masuk kedalam syurga sebelum hutang itu
terselesaikan.
Tidak perlu khawatir bagi engkau yang telah
meminjamkan uang kepada orang lain kemudian yang meminjam itu kabur dan tidak membayar. Engkau sama sekali
tidak rugi. Allah menggantimu dengan rizki lain dari jalan yang tidak pernah
engkau duga sebelumnya, tapi mungkin engkau tidak menyadarinya, karena memang
demikianlah Allah saat memberi nikmat dan rizki kepada manusia yang tidak ingin
diketahui oleh manusia tersebut. Kedua,
engkau juga mendapatkan keuntungan kelak nanti diakhirat, yang akan mendapatkan
tambahan pahala sebesar uang yang kau pinjami kemudian dikalikan sepuluh dari
orang yang meminjam uang itu padamu. Jika ternyata ia tidak mampu membayar
dengan pahalanya, maka dosamu akan dilimpahkan kepadanya sebesar uang yang kau
pinjamkan.
Demikian pula orang yang curang dalam
berdagang, tempat kembalinya adalah neraka wail. Ibadah yang ia lakukan tidak
akan mampu menolong kecurangannya.
Semoga Allah karuniai taufik dan hidayah
kepada kita serta keberanian untuk menyelesaikan urusan kepada sesama manusia.
salam hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar